Hidung Mancung Dengan Rhinoplasty

Di Indonesia meski masih malu-malu, ternyata sudah banyak wanita yang berani mengoreksi bentuk hidung mereka. Kebanyakan mereka merubah sedikit hidung mereka untuk mempercantik penampilannya. Bukan hanya hasilnya yang perlu diketahui, Anda pun perlu mengetahui bagaimana sejarahnya operasi hidung tersebut.


Operasi hidung atau biasa disebut rhinoplasty ternyata sudah ada sejak t ahun 500 SM. Awalnya seorang dokter India bernama Sushruta yang dikenal sebagai the father of plastic surgery memperkenalkan operasi plastik kepada murid-muridnya. Saat itu ia menggunakan teknik rhinoplasty untuk membentuk kembali bentuk hidung yang putus akibat vonis hukuman atas kejahatan yang telah mereka lakukan. Teknik operasi plastik tersebut tetap terkenal di India hingga abad ke 18.

Barulah pada tahun 1898 seorang ahli bedah bernama Jacques Joseph melakukan operasi hidung untuk tujuan kosmetik. Kala itu ia mengoperasi seorang pria muda yang merasa malu dengan bentuk hidungnya. Pemuda itu mendatangi Joseph, karena ia mendengar Joseph merupakan ahli bedah yang berhasil melakukan otoplasty (operasi plastik untuk telinga).

Rhinoplasty menjadi sangat terkenal di tahun 30-an karena ribuan artis Hollywood berbondong-bondong ingin merubah bentuk hidung mereka. Ada dua hal dalam melakukan operasi hidung ini yaitu general anesthetic dan local anesthetic.

General anesthetic atau bisa juga disebut closed rhinoplasty membuat sayatan di dalam lubang hidung pasien. Sedangkan local anesthetic melakukan sayatan dilakukan pada kulit pembatas lubang hidung saja.

Pada beberapa kasus, ahli bedah membentuk sedikit bagian dari tulang rawan hidung atau pada bagian telinga untuk memancungkan hidung. Teknik ini biasa dilakukan untuk memperbaiki ujung hidung yang bundar dan besar. Dapat pula digunakan untuk mengatasi masalah pernapasan pada hidung.

Ada beberapa materi implant yang digunakan untuk membentuk hidung baru. terutama tulang hidung atau tulang rawan hidung dalam keadaan rusak atau abnormal. Bahan yang biasa digunakan diantaranya Gore-Tex, Med-Por, dan silicone.

Memang sebagian besar operasi hidung berjalan sukses tanpa efek samping. Tapi bukan berarti kesalahan tak pernah terjadi, terkadang dalam pengerjaannya terjadi perdarahan yang menyebabkan inveksi. Jika tak hati-hati melakukannya dapat menyebabkan perdarahan pada hidung, kesulitan bernafas, dan menimbulkan suara saat bernafas.

Jika hal tersebut menakutkan Anda, cobalah merubah bentuk hidung tanpa harus menjalani operasi. Teknik yang baru diperkenalkan 2003 silam ini memperkenalkan Radiesse yang hanya menambah kekosongan pada bagian hidung yang pesek dan memberi tampilan yang lebih mancung. Dapat pula dilakukan dengan cara mengangkat bagian hidung yang runcing atau menghaluskan bagian yang terlihat besar. Teknik ini akan membuat tampilan hidung lebih simetris dengan wajah.

Sumber

ARTIKEL TERKAIT: